Friday 18 May 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I.       PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin  tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan hari Selasa tanggal 3 Maret 2009 di rumah keluarga Tn. W

A.   DATA UMUM
1.      Nama KK  :                       : Tn. W
2.      Alamat                              : RT 1 RW I Ke. Candiroto Kec. Kendal
3.      Pekerjaan                           : Tani  
4.      Pendidikan                                    : SD
5.      Komposisi Keluarga         

No
Nama
JK
Hub Dg KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status Imunisasi
1
2
3
4
Tn. W
Ny.S
An. M
An. R

L
p
L
L

KK
Istri
AAnak
Anak

60 th
55 th
18 th
13 th

SD
SD
SMK
SLTP

Tani
Pedagang
-
-

-
-
-
-

    
6.      Genogram :           













 




                                  
                                         
Ny. S
Dengan rematik
 
                                                             
Tn. W

 
                                                                    
                                                                                             
                                               
                                                                                   



 
An. M

 
An. R

 
                                                 


                Keterangan:                            

                                     
                                         : Laki-laki


 
                                         : Perempuan
                                         : Tinggal serumah
                                         : Meninggal

7.      Tipe Keluarga
Nuclear Family (keluarga inti) karena dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan anak.
8.      Budaya / Suku Bangsa
a.       Suku Bangsa           
Keluarga TN. W berasal dari suku Jawa.dan merupakan penduduk asli di wilayah Kelurahan Candiroto Kecamatan  Kota Kendal Kabupaten Kendal
b.     Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan Keluarga Tn.W adalah bahasa Jawa

c.     Pantangan
Dalam keluarga tidak ada pantangan apapun yang berkaitan dengan masalah kesehatan, menurut ajaran agama yang keluarga anut, ada jenis makanan pantangan yaitu daging anjing, babi, dan kodok. Keluarga juga tidak ada yang alergi terhadap jenis makanan tertentu.
d.    Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan
Keluarga Tn. W adalah penduduk Jawa asli, dan tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif terhadap masalah kesehatan didalam keluarganya
                           Kesimpulan :     -
9.      Agama
a.        Kegiatan Keagamaan Rutin di Rumah
Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5 waktu dan kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.. Keluraga Tn.W mengatakan bahwa penyakit yang di derita istrinya merupakan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan saya menerimanya dengan sabar dan saya selalu berdoa kepadanya sehabis melakukan sholat untuk meminta kesembuhan terhadap penyakit  istrinya.
b.       Kegiatan Keagamaan Rutin di Masyarakat
Keluarga Tn.W ikut dalam kegiatan tahlilan bersama masyarakat sekitar. 
                            Kesimpulan : -
10.  Status Sosial Ekonomi Keluarga
a.      Pekerjaan Anggota Keluarga
Tn W.  sebagai Petani, sedangkan Ny S, Pedagang dipasar sedangkan An.M,R masih duduk dibangku sekolah rata – rata penghasilan Tn. W adalah tidak tetap perbulannya. Sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan hidup sehari - harinya. Penghasilan  Ny. S perbulannya kurang lebih Rp. 800.000
b.      Tabungan / Asuransi
Keluarga Tn. W tidak memiliki tabungan di Bank ataupun asuransi. Dan keluarga mengatakan jaminan untuk kesehatan keluarga Ny. S memiliki dana seperti dari arisan RT
                            Kesimpulan : -
11.  Aktifitas rekreasi keluarga
a.       Rekreasi yang digunakan di dalam rumah
Keluarga mengatakan biasa mengisi waktu luang dirumah dengan menonton TV dan mengobrol bersama anak serta mengobrol dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya.
b.       Rekreasi yang dilakukan di Luar Rumah
Keluarga Ny.S mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan. Sehari – harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di rumah.
Kesimpulan : -

B.  RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
12.  Tahapan Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn. W sekarang pada tahap keluarga dengan anak Dewasa, keluarga Tn.W belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dalam hal memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar, keluarga Tn.W masih tetap mempertahankan keintiman pasangan, Tn.W. sudah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru  di masyarakat, penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah sudah dilakukan. 
13.  Tugas  Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga merasa sudah terpenuhi, hanya saja keluarga merasa perlu mempertahankan apa yang sudah ada untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses berikutnya.


14.  Riwayat Keluarga Inti
a.       Riwayat Penyakit Dahulu
  Didalam keluarga Ny. S tidak ada  yang menderita penyakit  keturunan seperti darah tinggi.DM, dll
b.                    Riwayat Penyakit Sekarang
Dalam 1 bulan terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja seperti batuk dan pilek setelah diperiksakan kepelayanan kesehatan dapat sembuh. Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga Ny.S semua anggota keluarga Ny.S    sehat – sehat saja, tetapi Ny S mengeluh Pada sendi-sendi terasa nyeri dan kaku pada tulang.
                           Kesimpulan : Ny.S mempunyai masalah kesehatan (Rematik)
15.  Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dari keluarga Tn. W dan Ny. S tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti Dm, hipertensi, dll
Kesimpulan : di keluarga Tn. W dan Ny. S tidak ada riwayat penyakit ketrurunan.

C.  LINGKUNGAN
16.  Karakteristik Rumah
a.       Status Rumah
Status rumah merupakan rumah dengan status kepemilikan rumah sendiri.
b.       Perincian Denah Rumah
Jenis bangunan non permanen, berukuran 9 X 6 m2, yang terdiri dari :  1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur dan ada kamar mandi.
Lantai                         : Lantai terbuat dari Ubin . 
Ruang tamu                : Ruang tamu terletak di depan rumah keadaanbersih, peletakan perabotan rumah tangga teratur. Ruang tamu memiliki  jendela, namun tidak pernah untuk dibuka.
Kamar Mandi             : Kamar mandi ada 1 yang berada di dalam rumah dan sebelahnya ada dapur untuk memasak
Kamar Tidur               : Masing- masing kamar tidur ada jendela, dan untuk pencahayaanya tampak kurang
MCK                          : keluarga Tn W biasanya jika mandi dan BAB didalam rumahnya.

Denah Rumah :
9 M
 
                                                                       
                
6
 
                                                               
  B












5
 

 
U
 
                                                                   
12 M
 
                        1











2
 


 


4
 
                                                3                                                                                 




            Keterangan:
1    : kamar tidur
2    : Ruang Keluarga
3    : Ruang tamu
4    : kamar perabot - perabot
5    : dapur
6    : Kamar mandi


c.       Keadaan Rumah
Keadaan rumah tampak bersih , dan lantainya terbuat dari ubin. ventilasi rumah kurang karena tidak biasa masuk sampai kamar dan juga kondisi ventilasinya Kecil ..
d.      Kebiasaan Keluarga Dalam Perawatan Rumah
Dalam perawatan rumah keluarga mengatakan melakukannya sendiri. Menyapu rumah dilakukan setiap pagi dan sore oleh       anak - anaknya. Dan jika ubin terlihat berdebu di pel oleh Ny. S  
e.       Sistem Pembuangan Sampah
Keluarga biasanya mengelola sampah di tempatkan dilahan kosong yang ada di belakang rumah lalu dibakar. Tetapi pada saat musim hujan sekarang ini sampah tidak bisa dibakar dan dibiarkan menumpuk.
f.        Sistem Drainage Air
Keluarga memiliki selokan untuk membuang limbah keluarga dan selokan tersebut mengalir ke daerah yang lebih rendah, selokannya terbuka dan lancar. Dan bermuara ke sungai
g.       Penggunaan Jamban
Keluarga memiliki kamar mandi untuk MCK sehingga untuk BABnya keluarga Ny.S biasanya dibelakang dalam rumah.
h.       Kondisi Air
Sumber air yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sumur tanah. Sedangkan untuk air minum biasanya keluarga Ny.S menggunakan air Pam  yang ada ditempatnya.
i.         Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan Dengan  Lingkungan.
Keluarga mengatakan tidak mengetahui terhadap masalah lingkungan yang terpenting didalam keluarga saya sehat – sehat semua dan tidak ada yang menderita penyakit.
Kesimpulan : Tidak tahu terhadap masalah kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan yaitu ispa, diare, DBD

17.  Karakteristik Tetangga dan Komunitas Rw
a.       Adat dan Istiadat Komunitas Sekitar
Selama ini tetangga – tetangganya mempunyai kebiasaan mengikuti arisan RT, PKK dan Tahlilan, apabila ada salah satu tetangganya yang sakit mereka saling menjenguk dan apabila ada tetangga yang punya kerja atau hajat mereka saling bantu – membantu. Keluarga mengatakan bahwa dilingkungannya tidak ada adat istiadat yang mengganggu terhadap kesehatan.
b.       Pola pergaulan keluarga
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis, tampak keluarga menyapa tetangga yang kebetulan lewat depan rumahnya. An. M dan An. R sering berkumpul dengan tetanggnya yang ada dusamping  rumah.
c.       Persepsi Keluarga terhadap komunitas
Keluarga merasa nyaman hidup ditengah – tengah masyarakat  karena keluarga merasa mereka saling bantu – membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal.
d.      Pengetahuan Keluarga mengenai Masalah kesehatan Yang berkaitan Dengan Komunitas
Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam kehidupan ditengah masyarakat secara khusus  saat ini rhematik dan tekanan darah tinggi karena mayoritas penduduk RT 15 adalah lansia.
Kesimpulan : -
18.  Mobilitas Geografis Keluarga
a.       Alat Transportasi di Daerah
Alat transportasi yang ada di daerah adalah angkutan kota namun untuk masuk sampai rumahnya biasanya jalan kaki, atau nak sepeda



b.      Alat Transportasi yang Biasa digunakan Oleh Keluarga
Selama ini keluarga mengatakan biasa menggunakan sepeda ontel sebagai sarana transportasi keluarga khususnya Ny. S. Sepeda ini digunakan untuk Berangkat berjualan ke pasar.
Kesimpulan : -
19.  Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
a.       Peran Serta Keluarga Dalam Perkumpulan di Masyarakat
Keluarga Ny.s hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak mempunyai peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut serta dalam kegiatan warga di wilayah kampungnya yaitu seperti tahlilan yang diadakan setiap Minggu sehabis dhuhur. Sedangkan Tn.W  Megikuti kegiatan tahlilan selapan sekali.
b.       Persepsi keluarga mengenai perkumpulan di masyarakat
Perkumpulan di masyarakat memang banyak manfaatnya selain berkumpul bersama bisa menjalin tali silaturohmi yang lebih erat, serta dapat  digunakan sebagai forum dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungannya.
Kesimpulan :-
20.  Sistim pendukung keluarga
Ny. S mengatakan kalo ada keluarga yang sakit biasanya berobat ke puskesmas.    

D.  STRUKTUR KELUARGA
21.  Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah komunikasi dua arah.




22.  Struktur Kekuatan Keluarga        
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan.
23.  Struktur Peran
Dalam keluarga, Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga  Sekaligus  Pedagang dipasar, sedangkan An M, An R,  berperan sebagai anak. Didalam keluarga Tn. W Sebagai petani
24.  Nilai dan Norma Budaya
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana Ny. S Dan Tn. W bertindak sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus anggota keluarganya, Ny. S juga mengatakan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan tata tertib dilingkungannnya seperti kegiatan Tahlilan dan PKK RT.  Keluarga mengatakan tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
Kesimpulan : -

E.  FUNGSI KELUARGA
25.  Fungsi Afektif
Ny. S sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. Ny. S Berusaha mendidik anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga dan teman sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.
Kesimpulan : -
26.  Fungsi Sosial
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat berkunjung ke rumah keluarga Ny. S para tetangga juga ikut menyambut dengan baik.
Kesimpulan : -
27.  Fungsi Perawatan kesehatan
Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya
a.       Mengenal Masalah
Saat dikaji Ny. S mengatakan bahwa sebelumnya saya mengetahui bahwa saya terkena Rematik dan, tetapi keluaga Ny. S tidak mengetahui tentang Rematik dan bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik. 
Kesimpulan : keluarga tidak mengenal masaah rematik
b.       Mengambil Keputusan
Keluarga Ny. S mengatakan tidak pernah mengontrolkan Ny. S hanya minum obat rematik yang beli diwarung itupun jika sendi-sendinya terasa nyeri.
Kesimpulan : Keluarga tidak mampu mengambil keputusan dalam mengatasi Rematik
c.       Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik.
Kesimpulan : Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit rematik
d.      Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Ny. S mengatakan tidak ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya. Keluarga Ny. S mengatakan cahaya matahari tidak bisa sampai masuk sampai kamar. Pada saat pengkajian Jendela ruang tamu dan lantai agak kotor, ventilasi dikamar dan ruang tamu kurang,  ruangan hanya  menggunakan penerangan listrik tapi redup. Tampak tumpukan barang-barang yang tidak teratur diruang tamu ( Gabah hasil panen) sebelah kamar belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat dari tanah.
Kesimpulan : keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang terkait resiko terjadinya penyakit yaitu ispa, diare, DBD

e.       Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.
          Kesimpulan : -
28.  Fungsi Reproduksi
Keluarga Ny. S sudah memiliki 3 anak, dimana 1 anaknya sudah bekerja keluar negeri sedangkan 2 anaknya lagi masih sekolah.
Kesimpulan : -
29.  Fungsi Ekonomi
Keluarga Ny. S mengatakan penghasilan suami dan Ny.s   dirasa hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup         sehari–harinya dan belum termasuk biaya kesehatan yang ringan sehingga jika ada anggota keluarga yang sakit dan biaya kesehatan kurang maka Ny. S  Merasa  dalam membiayai anggota keluarga yang sakit.
Kesimpulan : Masalah ekonomi pada Ny. S
30.  Fungsi pendidikan
                     Ny. S mengatakan tingkat pendidikan saya hanya sampai pada SD, Sama dengan suami saya. Saya berharap nantinya anak saya bisa sampai melanjutkan ke Perguruan tinggi.
31.  Fungsi religus
Ny. S mengatakan semua anggota keluarga beragama islam, saya mengetahui banyak tentang agama dari keluarga dan masyarakat, saya selalu mengikuti acara kegiatan keagamaan seperti mauludan, tahlilan, dan pengajian-pegajian.          
32.  Fungsi sosialisasi
Ny. S mengatakan Saya dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan acara tahlilan, mauludan PKK, dan kegiatan Rt nan.
33.  Fungsi rekreasi.
Keluarga menggunakan fungsi rekreasi dengan berkumpul bersama keluarga  pada malam hari dan diisi dengan menonton Tv.


F.  STRESS DAN KOPING INDIVIDU
34.  Stressor Jangka Pendek
Ny. S mengatakan merasa khawatir dengan masalah lingkungannya, karena akhir – akhir ini dikampungnya masih banyak yang terkena demam berdarah. Dan ditambah dengan sering terjadi banjir
Kesimpulan : Ny. S mengalami cemas terhadap Kesehatan keluarga
35.  Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
       Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai ketemu jalan pemecahannya dengan tidak saling memaksakan dan menyakiti yang lain.
Kesimpulan : -
36.  Strategi Koping Yang digunakan
Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu
Kesimpulan : -
37.  Strategi adaptasi disfungsional
Bila keluarga sedang mengalami masalah kesehatan mereka cenderung megesampingkan sebelum masalah tersebut parah.



G.  PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik
Tn.W
Ny. S
An.M
An. R
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
RR

Rambut


Mata


Hidung



Telinga


Mulut


Gigi


Leher



Dada :
1.Paru





2.Jantung






3.Abdomen







Ektermitas atas

Ektremitas bawah
Genetalia

140/ 90 MmHg
89 x /menit
36,5 °C
24 x /menit
              
putih, agak kotor, tidak mudah dicabut.

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemeis

Polip tidak ada, septum deiasi tidak ada, sekret tidak ada

Pendengaran agak berkurang, sekret tidak ada
Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

pemakai gigi palsu tidak ada , bersih

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris
Palpasi :  taktil fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel tidak ada bekas luka
Auskultasi : bising usus 18 x / menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani

Tidak ada keluhan


Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

130/80 MmHg
84 x/ menit
36,8°C
22 x /menit

hitam bersih tidak mudah dicabut

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemeis

Polip tidak ada, septum deiasi tidak ada, sekret tidak

Pendengaran baik, sekret tidak ada

Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

Tidak ada gigi berlubang, bersih

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris
Palpasi :  taktil fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel tidak ada bekas luka
Auskultasi : bising usus 20 / menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani

 Ada keluhan Kadang terasa nyeri pada sendi-sendi
Ada keluhan kadang terasa nyeri- nyeri
Tidak ada keluhan

120/70 Mm Hg
82 x/ menit
36 °C
24 x /menit

hitam bersih tidak mudah dicabut

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis

Polip tidak ada, septum deiasi tidak ada, sekret tidak ada

Pendengaran baik, sekret tidak ada

Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

Tidak ada gigi berlubang, bersih

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris
Palpasi :  taktil fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V



Inspeksi : supel tidak ada bekas luka
Auskultasi : bising usus 18 x / menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani

Tidak ada keluhan


Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

110/70 MmHg
89 x /menit
36 °C
23 x /menit

hitam bersih tidak mudah dicabut

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemeis

Polip tidak ada, septum deiasi tidak ada, sekret tidak ada


Pendengaran baik, sekret tidak ada

Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

Tidak ada gigi berlubang, bersih

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris
Palpasi :  taktil fremitus tidak ada,
Perkusi : sonor
 Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)
Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis
Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas
Inspeksi : supel tidak ada bekas luka
Auskultasi : bising usus 16 x /menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani


Tidak ada keluhan


Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Kesimpulan Ny. S megalami rematik karena mengalami nyeri pada sendi-sendinya.



B.    ANALISA DATA
No.
Data
Etiologi
Masalah
1
Data Subyektif :
a.      An. M mengatakan Ny. S sering marah- marah ketika sendi-sendi pada kaki terasa nyeri.
b.     An. M mengatakan kaki Ny. S nyeri  bila Ny. S melakuan aktifitas yang sering
Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan dalam mengatasi masalah komunikasi yang efektif





Resiko terjadinya konflik pada keluarga Ny. S
2
Data Subyektif :
a.      An. M mengatakan bahwa  Ny.S sering mengeluh sendi-sendinya terasa sakit.
b.     Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak tau apakah menderita rematik atau asam urat
c.      Ny. S berkata “Nggak tau Mas, kata tetangga sebelah rumah rematik tapi ada juga yang bilang asam urat, saya bener tidak tau penyakit saya pegel dan nyeri sekali, ya udah saya lakukan yang disarankan oleh para tetangga yaitu tidak minum es, atau air dingin.kalo yang saya rasakan cekot-cekot apalagi saat musim dingin wah jan rasanya sakit banget.

Data Obyektif :
a.      Pergelangan kaki Ny.S Tampak agak bengkak
b.     Saat dipalpasi terasa seperti spon.

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah rematik
Resiko berulangnya Nyeri pada pergelangan kedua kaki Ny. S


II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN SKORING
1.      Resiko berulangnya nyeri sendi pada pergelangan kedua kaki keluarga Tn. W khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik.
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.    Sifat masalah
Tidak sehat.





2.    Kemungkinan masalah dapat diubah.
Sebagian.






3.    Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup


4.    Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi segera  ditangani

3/3 x 1 = 1






1/2x 2 = 1








2/3 x 1 = 2/3




2/2 x 1 = 1
Ny. S berkata “ biasanya saya minum jamu asam urat bila sakitnya tidak bisa saya tahan. Biasanya saya beli obat di warung, setelah saya minum obat saya merasakan kaki saya lebih enak dan tidak sakit lagi. Saya kira itu biasa saja apalagi saya sering menggunakan kaki saya untuk berdagang ke pasar”.
Ny. S berkata, “ setelah minum jamu atau obat saya merasakan kaki saya lebih enak dan tidak begitu sakit lagi “.
Ny. S berkata, “ Biasanya jika sakit kambuh dan tidak sembuh dibawa ke Puskesmas / Bidan di desanya ‘‘.
Ny. S berkata, “ biasanya anak saya yang menyuruh periksa ke tenaga medis seperti Bidan / Dokter “.
Ny. S berkata,” kalau mau dicegah berarti saya harus berhenti berjualan tapi itu kan bisa diatasi dengan minum jamu “.
Ny. S berkata, “hal itu kan masalah yang biasa dan sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir “.
Ny. S berkata, “ rematik atau sakit apada sendi adalah masalah yang biasa terjadi pada ibu-ibu apalagi kalau sudah tua, masalah sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir ini “.


Total skor            3 2/3





                               
2.      Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif
Kriteria
Skor
Pembenaran
1.      Sifat masalah
Tidak sehat.


2.      Kemungkinan masalah dapat diubah.
Sebagian.


3.      Potensi masalah untuk dicegah.
Cukup

4.      Menonjolnya masalah.
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

3/3 x 1 = 1



1/2 x 2 = 1




2/3 x 1 = 2/3



2/2 x 1 = 1
Dalam keluarga komunikasi yang digunakan tidak terbuka apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan konflik yang berkepanjangan

Masalah dapat diatasi sebagian karena yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah, hanyalah dengan membantu suami untuk menyelesaikan  masalah pada keluarga

Untuk saat ini suami Ny. S bekerja sebagai petani dan jarang berada dirumah


Keluarga Ny. S mengatakan perlunya komunikasi terbuka karena sangat penting dalam membina hubungan yang harmonis pada keluarga
Total skor            3 1/3

III. PRIORITAS MASALAH
1.      Nyeri sendi pada pergelangan keluarga Tn. W. Khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik.
2.      Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif





IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. D

No
Diagnosa
Tujuan
Kriteria Evaluasi

Umum
Khusus
Kriteria
Standar
Intervensi
1







































































































































2



























Nyeri sendi pada pergelangan keluarga Tn. W. Khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik.































































































































Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif

Setelah intervensi 1x60 menit tidak terjadi ganggguan nyeri pada persendian.



































































































































Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit tidak terjadi konflik dalam keluarga sehingga komunikasi menjadi

1. Setelah 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah Rematik, dengan mampu :
a.       Menyebutkan pengertian rematik




b.       Menyebutkan tanda dan gejala rematik







c.      Menyebutkan  bagaimana perawatan rematik. 















d.     Menyebutkan cara pengobatan tradisional rematik.






























2. Setelah 1x15 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang menderita rematik.
a.       Menyebutkan tanda dan gejala rematik.





b.       Menyebutkan  bagaimana perawatan rematik. 














    c.      Menyebutkan cara  pengobatan tradisional rematik.




































Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 30 menit keluarga tidak terjadi konflik.
1.       menyebutkan pengertian komunikasi efektif



2.       Menyebab antara komunikasi efektif dan tidak efektif







3.       Mengidentifikasi keluarga yang mengalami komunikasi yang tidak efektif




respon verbal








Respon verbal







Respon verbal















Respon verbal































Respon Verbal










Respon Verbal















Respon verbal





































Respon Verbal







Respon









Respon verbal






Nyeri dan kaku pada tulang, otot dan sendi.







- Nyeri sendi
- Kaku pada sendi
- Bengkak pada sendi
- Ganguuan fungí sendi
- Otot mengecil
- Timbul benjolan kecil
  pada kulit bawah


- Kompres hangat untuk
     Mengurangi nyeri
-   Latihan gerak sendi    terutama pada pagi hari
-  Hindari aktivitas dengan hentakan mendadak.
-   Istirahat yang cukup.
-   Hindari makanan seperti jeroan, emping mlinjo, petai.
-  Gunakan alas kaki dengan tumit yang rendah.


-   Ambil 1 sendok makan madu, 2 sendok teh kopi, 2 ibu jari jahe diparut dan 1 butir telur ayam kampung. Seduh kopi bubuk dan jahe parut, setelah itu saring, masukkan madu dan kuning telur.
-   ambil jahe secukupnya kemudia dibakar. Setelah itu cuci bersih dan diparut halus. Tempelkan pada bagian yang nyeri hingga sembuh.
-   Ambil 4 batang jahe, 2 batang lengkuas dan 2 sendok makan cengkeh kering. Tumbuk halus semua bahan dan tambahkan 2-3 sendok makan air tajin. Oleskan sebagai obat dan gosokkan pada bagian yang sakit 3-5 hari berturut-turut.

Menyebutkan 3 dari 6 tanda dan gejala rematik :
- Nyeri sendi
- Kaku pada sendi
- Bengkak pada sendi
- Ganguuan fungí sendi
- Otot mengecil
- Timbul benjolan kecil
  pada kulit bawah


- Kompres hangat untuk
     Mengurangi nyeri
-   Latihan gerak sendi    terutama pada pagi hari
-  Hindari aktivitas dengan hentakan mendadak.
-   Istirahat yang cukup.
-   Hindari makanan seperti jeroan, emping mlinjo, petai.
-  Gunakan alas kaki dengan tumit yang rendah.


-   Ambil 1 sendok makan madu, 2 sendok teh kopi, 2 ibu jari jahe diparut dan 1 butir telur ayam kampung. Seduh kopi bubuk dan jahe parut, setelah itu saring, masukkan madu dan kuning telur.
- ambil jahe secukupnya kemudia dibakar. Setelah itu cuci bersih dan diparut halus. Tempelkan pada bagian yang nyeri hingga sembuh.
-   Ambil 4 batang jahe, 2 batang lengkuas dan 2 sendok makan cengkeh kering. Tumbuk halus semua bahan dan tambahkan 2-3 sendok makan air tajin. Oleskan sebagai obat dan gosokkan pada bagian yang sakit 3-5 hari berturut-turut.







Komunikasi tidak efektif yaitu suatu keadaan dimana pesan yang disampaikan di persepsikan sudah dianggap sebagai ancaman


Tidak harmonis sering terjadi salah paham








Keluarga mengatakan akan menggunakan komunikasi yang tidak efektif

a.       Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian rematik dengan lembar balik atau leaflet
b.       Beri kesempatan keluarga bertanya
c.        Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
d.       Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

a.       Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala rematik dengan lembar balik atau leaflet
b.        Beri kesempatan keluarga bertanya
c.        Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
d.        Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

a.        Diskusikan dengan keluarga tentang meyebutkan bagaimana perawatan rematik dengan lembar balik atau leaflet
b.        Beri kesempatan keluarga bertanya tentang hal yang belum jelas
c.        Tanyakan kembali tentang hal yang telah didiskusikan
d.        Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar       







a.       Diskusikan dengan keluarga tentang cara tradisional pengobatan rematik dengan lembar balik atau leaflet
b.       Beri kesempatan keluarga bertanya
c.        Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
d.       Beri reinforcement atas jawaban yang benar
e.        Motivasi keluarga untuk mencoba pengobatan tradisional






















a.        Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita rematik.
b.        Beri reinforcement positif atas minat






a.       Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan rematik dengan lembar balik atau leaflet
b.       Beri kesempatan keluarga bertanya
c.        Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
d.       Beri reinforcement atas jawaban yang benar









a.       Demonstrasikan dengan keluarga cara pembuatan obat tradisional bagi penderita
b.       Beri kesempatan keluarga bertanya
c.        Beri kesempatan keluarga
d.       Mendemonstrasikan kembali cara pembuatan obat tradisional
e.        Beri reinforcement atas jawaban yang benar





























a.          Diskusikan bersama keluarga tentang    pengertian komunikasi tidak efektif dengan mennggunakan lembar balik
b.          Beri kesempatan keluarga bertanya
c.          Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

a.          Diskusikan tentang komunikasi yang afektif dan tidak tidak afektif
b.           Beri kesempatan keluarga bertanya
c.          Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan
d.          Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar dan usaha keluarga.

a.          Motivasi keluarga untuk mengambil untuk mengambil keputusan dalam penggunaan komunikasi yang efektif
b.          Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar dan usaha keluarga.



V.    Implementasi dan Evaluasi

Tgl/Jam
No DX
Tujuan khusus

Implementasi
Evaluasi Formatif
24/3/08
16.00
WIB













24/3/08
17.00
WIB
I dan II

Setelah 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah hipertensi
a.        Menyebutkan pengertian hipertensi
b.       Menyebutkan tanda dan gejala hipertsnsi
c.        Menyebutkan penyebab hipertsnsi 
d.      Menyebutkan cara perawatan penderita hipertensi
e.         Menyebutkan komplikasi hipertensi

§ Mengkaji pengetahuan pasien difinisi hipertensi
§ Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang hipertensi

§ Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi

§ Memberi kesempatan klien untuk bertanya

§ Menjelaskan penyebab hipertensi


§ Menjelaskan cara perawatan hipertensi

§ Menjelaskan komplikasi hipertensi

S  : Keluarga belum tahu tentang hipertensi
O : -

S  : Klien mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi 140/90mmhg
O : Klien dapat menjelaskan secara sederhana


S : Klien mengatakan kepla sering pusing dan mata berkunang-kunang
O : TD : 200/120 mmHg, tampak memegangi kepalanya
S : Kien bertanya apakh penyakit ku ini bisa sembuh mas?
O : Kooperatif


S : Klien mengatakan penyebab hipertensi usia dan stres.
O :Klien dapat menyebutkan penyebab hipertensi

S : Klien mengatakan cara pencegahan hipertensi dengan mengurangi stres, dan minum obat tradisional yaitu parutan mentimun dan cikra-cikkri
O : Keluarga tampak tersenyum ketika diberi pujian

S : Klien menyebutkan komplikasi hipertensi adalah stroke
O : Keluarga dapat mnyebutkan komplikasi hipertensi.





VI. Evaluasi Somatif
Tgl/Jam
Diagnosa keperawatan
Evaluasi somatif
24/3/08
18.00
WIB
Gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn.S b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang Hipertensi.


S : klien dan keluarga mengatakan sudah tahu dan memahami tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta kompliasi yang timbul.
O : keluarga koopertif saat diberi penjelasan dan mampu menyebutkan kembali pengertian, tanda gejala serta komplikasinya.
A : masalah teratasi sebagian
P : Rencana tindakan selanjutnya, melakukan penkes (mendemonstrasikan obat tradisional)


1 comment:

  1. THANKS ....tp masukan dari saya, implementasi sm evaluasi gk nyambung sm intervensi,, trims

    ReplyDelete

chitika