Friday 18 May 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I.       PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin  tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan hari Selasa tanggal 3 Maret 2009 di rumah keluarga Tn. W

A.   DATA UMUM
1.      Nama KK  :                       : Tn. W
2.      Alamat                              : RT 1 RW I Ke. Candiroto Kec. Kendal
3.      Pekerjaan                           : Tani  

askep anemia aplastik





I.              IDENTITAS  PASIEN

Nama                                 :    Ny. S
Usia                                   :    52 Tahun
Alamat                               :    Karang Dadar RT 06 W 03, Kalibagor
Jenis kelamin                     :    Perempuan
Pekerjaan                           :    Ibu Rumah Tangga
Pendidikan                        :    SD
Tanggal masuk                   :    15 Desember 2010
Tanggal periksa                  :    15 Desember 2010
No. CM                             :    896297
R. Rawat                           :    Dahlia

II.      ANAMNESIS

A.  Keluhan utama           :    Lemas berulang
B.   Keluhan tambahan      :    Pucat, pusing, mudah sakit, sering timbul kebiruan dan dada berdebar-debar.
C.       Riwayat penyakit sekarang
Pasien seorang wanita berusia 52 tahun datang ke IGD RSMS pada tanggal 15 Desember 2010 dengan keluhan lemas sejak tiga hari yang lalu. Lemas dirasakan setelah beraktivitas dan berulang setiap tiga bulan sekali sejak 2,5 tahun ini.
Lemas disertai dada berdebar-debar terutama setelah berjalan atau bekerja lama, kadang-kadang pasien mengeluhkan pusing. Pasien menyangkal mudah sakit. Pasien juga menyangkal adanya perdarahan. Lemas dirasakan membaik setelah beristirahat, tapi apabila mulai bekerja lagi, pasien merasakan lemas lagi. Lemas dirasakan bertambah memberat setelah satu tahun terkhir ini.
Lemas dirasakan pasien terjadi setiap waktu sehingga pasien merasa aktivitas pekerjaannya terganggu. Pasien menjadi susah berpikir dan tidak mampu menyelesaikan pekerjaanya secara tuntas dibandingkan dengan sebelum ia mengalami lemas.
Selain lemas, pasien juga merasakan wajahnya menjadi pucat yang terjadi bersamaan dengan timbulnya lemas. Pucat timbul secara perlahan dan muncul pertama kali di wajah. Setelah wajahnya terlihat semakin pucat, pasien mengaku telapak tangan dan pangkal kukunya juga berwarna pucat. Pasien mengatakan pucatnya terjadi setiap waktu dan tidak hilang walaupun pasien telah tidur lebih dari 8 jam per hari ataupun setelah mengkonsumsi sayuran berwarna hijau.
Pusing yang dirasakan pasien tidak terasa seperti berputar atau nyeri. Keluhan pusing timbul sejak 2,5 tahun yang lalu bersamaan dengan timbulnya rasa lemas, dan pusing timbul kumat-kumatan terutama ketika pasien beraktivitas. Ketika pusing terjadi, pasien merasa kesulitan untuk berpikir sehingga pasien hanya ingin beristirahat dengan cara berbaring. Pasien mengaku pusingnya mereda bahkan menghilang setelah beristirahat. Pasien meminum obat-obatan warung untuk menghilangkan rasa pusingnya, namun rasa pusingnya tidak menghilang.
Pasien menyangkal pusingnya dipengaruhi oleh makanan atau minuman tertentu. Pasien juga menyangkal pernah mengalami trauma pada kepalanya, ataupun rasa pusing yang disertai dengan mata berkunang-kunang ketika bangun dari berbaring. Pasien mengaku tidak menderita penyakit tekanan darah tinggi ataupun ada anggota keluarganya yang menderita penyakit darah tinggi.
Pasien mengaku sering dirawat di RSUD Margono Soekarjo dua sampai empat kali dalam setahun dengan keluhan lemas, dada berdebar, sesak nafas, dan ngliyeng pada saat beraktivitas. Pasien dirawat di RSUD untuk mendapatkan transfusi darah, pasien lupa berapa kantong pada waktu pertama kali pasien dirawat dan terakhir kali pasien dirawat. Setelah mendapatkan transfusi darah, pasien biasanya sudah merasa sembuh dan bisa pulang.
Pasien mengaku tidak ada kelainan dalam BAB dan BAK. Pasien menyangkal adanya BAB dan BAK berdarah. Pasien menyangkal adanya muntah darah. Pasien mengaku sudah berhenti menstruasinya sejak sepuluh tahun yang lalu.
Pasien menyangkal bahwa ia adalah penderita penyakit gula ataupun ada anggota keluarganya yang menderita penyakit gula. Pasien juga menyangkal ada perubahan dalam pola makannya sehari-hari antara sebelum hingga sesudah lemas.
Pasien menyangkal tempat tinggalnya berpindah ke daerah yang lebih dingin satu bulan terakhir ini. Pasien juga menyangkal matanya berubah menjadi kuning.
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia tidak pernah menderita sakit demam disertai lemas dengan warna kuning pada mata dan BAK yang berwarna seperti air teh. Pasien tidak pernah menderita keganasan yang diobati dengan obat-obatan ataupun diobati dengan cara disinar. Pasien juga tidak pernah menderita sakit demam typoid dan mendapat pengobatan antibiotik untuk demam typhoid.
Pasien menyangkal pernah mengalami gejala-gejala lemas disertai pucat sebelumnya. Pasien juga menyangkal ada anggota keluarganya yang menderita gejala-gejala yang sama dengan pasien.
Pasien mempunyai riwayat transfusi darah sejak 2,5 tahun yang lalu. Tranfusi darah berulang setiap tiga bulan sekali setelah pasien merasa lemas.

  1. Riwayat penyakit dahulu
-       Riwayat penyakit DM disangkal
-       Riwayat hipertensi disangkal
-       Riwayat penyakit jantung disangkal
-       Riwayat penyakit keganasan disangkal
-       Riwayat penyakit demam typhoid disangkal
-       Riwayat sakit kuning disangkal
-       Riwayat batuk lama dengan berobat rutin 9 bulan disangkal
-       Riwayat batuk darah disangkal
-       Riwayat BAB dan muntah darah/hitam disangkal
-       Riwayat BAK  darah/Hematuri disangkal
-       Riwayat penyakit infeksi saluran kemih disangkal

  1. Riwayat penyakit keluarga
-       Riwayat penyakit DM disangkal
-       Riwayat hipertensi disangkal
-       Riwayat penyakit perdarahan disangkal
-       Tidak ada keluarga yang menderita berdebar-debar, lemas, pucat, pusing dan nafsu makan menurun.
-       Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita sakit yang sama seperti pasien.

  1. Riwayat Sosial ekonomi:
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak, suaminya bekerja sebagai petani yang mempunyai lahan sawah sendiri. Pasien tinggal di pedesaan yang pemukimannya tidak terlalu padat. Dalam satu bulan penghasilan keluarga mencapai ± Rp.1.500.0000. Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh pasien sendiri.

III.             PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum                   :  Sedang, kooperatif.
2. Kesadaran                           :  Compos mentis
3. Vital sign                             :  TD    : 120/80 mmHg
                                                    N     : 84 ´/mnt
                                                    R     : 20 ´/mnt
                                                    S      : 36,5°C
Berat Badan                            :     48 kg
Tinggi badan                           :   159 cm       

Status Generalis

1.      Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala                :    Mesocephal, simetris, tanda radang (-).
Rambut                          :    Warna rambut hitam keputihan, tidak mudah dicabut, distribusi merata.
Mata                               :    Simetris, konjungtiva anemis (+/+), sklera   ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) normal isokor Æ 3 mm, edema palpebra (-/-).
Telinga                           :    Discharge (-), deformitas (-).
Hidung                           :    Discharge (-), deformitas (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut                             :    Bibir kering (-), bibir pucat (+), lidah kotor (-), sianosis (+), atrofi papil lidah (+)

2.      Pemeriksaan leher
Inspeksi                          :    Trakea di tengah, pembesaran kelenjar,     tiroid (-).
Palpasi                            :    JVP tidak meningkat, pembesaran limfonodi (-).

3.      Pemeriksaan thoraks
Pulmo
Inspeksi                          :    Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak (-), jejas (-).
Palpasi                            :    Vokal fremitus paru kanan sama dengan kiri.
Perkusi                           :    Sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi                      :    Suara Dasar : Vesikuler
                                            Suara Tambahan : (-).

Cor
Inspeksi                          :    ictus cordis tampak SIC VI 2 jari lateral LMC sinistra
Palpasi                            :    ictus cordis teraba pada SIC VI 2 jari lateral LMC sinistra, kuat angkat (-), thrill(-).
Perkusi                           :    batas jantung
                                            Kanan atas SIC II LPS dextra
                                            Kanan bawah SIC IV   LPS dextra
                                            Kiri atas SIC II LPS sinistra
                                            Kiri bawah SIC VI 2 jari lateral LMC sinistra
Auskultasi                      :   S1 > S2, reguler, murmur (-) gallop (-)
4.    Pemeriksaan Abdomen   
                   Inspeksi                         :    Tampak cembung, venektasi (-), spider nevi (-)
                   Palpasi                           :    Supel, nyeri tekan (-).
                                                              Hepar tidak teraba, nyeri tekan (-).
                                                              Lien, tidak teraba.
                   Perkusi                          :    Tympani.
                                                              Tes pekak alih (-).
                   Auskultasi                     :    Bising Usus (+) Normal.
           
 5.   Pemeriksaan ekstremitas 
Superior                        :    Oedem (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis (+/+), pucat (+/+).
Inferior                          :    Oedem (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis (+/+), pucat (+/+), refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-).

IV.             PEMERIKSAAN PENUNJANG

(Laboratorium tanggal 15 Desember 2010  jam 10.42)
            Darah rutin
            Hb                               : 2,3                             (14-18 g/dl)
            Leukosit                      : 2170                          (4800-10.800/ml)
            Hematokrit                  : 7                                (42-52%)
            Eritrosit                       : 0,6                             (4,7-6,1 jt/ml)
            Trombosit                    : 6000                          (150.000-400.000/ml)
            MCV                           :  113                           (79-99 pg)
MCH                           :  37                             (27-31%)
            MCHC                                    :  33,5                          (33-37 g/dl)
            LED                            :  15                             (0-15 mm/jam)

            Hitung jenis
            -  Eosinofil                  :  0,5                            (1-3%)
            -  Basofil                     :  0                               (0-1%)
            -  Neutrofil Batang      :  0                               (2-6% )
            -  Neutrofil Segmen    :  23,1                          (50-70%)
            -  Limfosit                   :  68,9                          (20-40%)
            -  Monosit                    :  7,5                            (2-8%)

Laboratorium tanggal 16 Juni 2010  jam 13.06)
            Kimia klinik
            -  Ureum                      :  14,3                          (19,3- 42,8 mg/dl)
            -  Kreatinin                  :  0,7                            (0,8-1,5 mg/mnt)
            -  GDS                         :  169                           (< 200 mg/dl)
            Elektrolit
-       Natrium                  :  137                           (137-145 mmol/L)
-       Kalium                    :  2,8                            (2,5-8,1 mmol/L)
-       Klorida                   :  102                           (95-107 mmol/L)
-       Kalsium                  :  8,8                            (8,4-10,2 mmol/L)
Gambaran darah tepi:
Ÿ  Gambaran eritrosit : Anisositosis berat (makrosit, normosit, mikrosit), poikilositosis sedang (krenasi, tear drop cell, ovalosit), polikromasi (+)
Ÿ  Gambaran leukosit : Estimasi jumlah menurun,granulasi toksik (+)
Ÿ  Gambaran trombosit : Estimasi jumlah menurun, bentuk besar (+), clumping (-)
Kesan : Pansitopenia dengan anemia makrositik normokromik
DD:  anemia aplastik
Anemia karena perdarahan


Laboratorium tanggal 17 Desember 2010  jam 10.06)
            Darah rutin
            Hb                               : 9,3                             (14-18 g/dl)
            Leukosit                      : 2300                          (4800-10.800/ml)
            Hematokrit                  :  28                             (42-52%)
            Eritrosit                       :  3,1                            ( 4,7-6,1 jt/ml)
            Trombosit                    :  26000                       (150.000-400.000/ml)
            MCV                           :  80,3                          (79-99 pg)
MCH                           :  28,7                          (27-31%)
            MCHC                                    :  35,8                          (33-37 g/dl)
           
            Hitung jenis
            -  Eosinofil                  :  1,9                            (1-3%)
            -  Basofil                     :  0                               (0-1%)
            -  Neutrofil Batang      :  0                               (2-6% )
            -  Neutrofil Segmen    :  30,8                          (50-70%)
            -  Limfosit                   :  58,9                          (20-40%)
            -  Monosit                    :  8,4                            (2-8%)
           

V.                KESIMPULAN

A.    Anamnesa
-       Lemas berulang sejak tiga hari yang lalu
-       Pucat, pusing, susah berpikir, dan dada berdebar-debar.
-       Keluhan-keluhan timbul saat beraktivitas
-       Riwayat mondok 3-4 kali dalam setahun sejak 2,5 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama
-       Riwayat penyakit DM disangkal
-       Riwayat hipertensi disangkal
-       Riwayat penyakit jantung disangkal
-       Riwayat penyakit keganasan disangkal
-       Riwayat penyakit demam typhoid disangkal
-       Riwayat sakit kuning disangkal
-       Riwayat batuk lama dengan berobat rutin 9 bulan disangkal
-       Riwayat batuk darah disangkal
-       Riwayat BAB dan muntah darah/hitam disangkal
-       Riwayat BAK  darah/Hematuri disangkal
-       Riwayat penyakit infeksi saluran kemih disangkal

B.     Pemeriksaan fisik
Keadaan umum                 : Sedang, kooperatif.
Kesadaran                          :  Compos mentis
Vital sign                           :  TD : 120/80 mmHg
                                               N   : 84 ´/mnt
                                               R   : 24 ´/mnt
                                               S   : 36,5°C
Mata                                  : Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-).
Mulut                                 :         Tampak pucat.
Pemeriksaan thoraks          :         Pembesaran cor ke laterocaudal.
Abdomen                          : t, tidak ada tanda-tanda asites.
Ekstremitas                        : Pucat pada ekstremitas superior dan inferior.

C.     Laboratorim
Anemia berat, Pansitopenia, anemia normositik normokromik
Gambaran darah tepi:
o   Gambaran eritrosit : Anisositosis berat (makrosit, normosit, mikrosit), poikilositosis sedang (krenasi, tear drop cell, ovalosit), polikromasi (+)
o   Gambaran leukosit : Estimasi jumlah menurun,granulasi toksik (+)
o   Gambaran trombosit : Estimasi jumlah menurun, bentuk besar (+), clumping (-)
Kesan : Pansitopenia dengan anemia makrositik normokromik   
DD:  anemia aplastik
Anemia karena perdarahan

VI.             DIAGNOSIS BANDING

1.      Pansitopenia et causa anemia aplastik
2.      Anemia megaloblastik
3.      Leukemia akut stadium praleukemik

VII.           DIAGNOSIS KERJA

Pansitopenia et causa anemia aplastik

VIII.        PEMERIKSAAN PENUNJANG

Biopsi sumsum tulang ( Bone Marrow Puncture dan Bone Marrow Biopsi)

IX.              PENATALAKSANAAN

A.    Farmakologi :
1.      IVFD NaCL 0.9 % 20 tetes/menit
2.      Inj. Dexametason 3 x 1 ampul i.v
3.      Transfusi PRC
      Jumlah darah yang diperlukan (ml):
      = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x 3 x BB
      = (12 – 2,3) x 3 x 48
      = 1396 » 1436 ml
      =  1436    = 6 kantong PRC
           250 
4.      Transfusi trombosit
B.     Rencana Monitoring
1.      Awasi vital sign
2.      Awasi adanya tanda perdarahan spontan
3.      Cek HB, lekosit dan trombosit post transfusi
4.      Awasi ada tidaknya penurunan kesadaran
5.      Awasi produksi urin
C.     Edukasi
1.      Menjelaskan pada pasien tentang penyakit, pengelolahan, dan prognosisnya
2.      Bed rest
3.      Diet:
Ket:  Tinggi Badan: 159 cm
Berat Badan: 48 kg
BMI = (BB/TB)2  = 48/(1,59)2  = 18.98
Ÿ  Diet tinggi kalori (35 kkal/kgBB/hari).  Pada pasien ini kalori yang dibutuhkan 1680 kkal/ hari.
Ÿ  Diet rendah garam dan kalium (2 gr/hari).
Ÿ  Diet tinggi protein (0,8 gr/kgBB/hari). Diet protein yang mempunyai nilai biologis tinggi masih dibenarkan. Pada pasien ini protein yang dianjurkan yaitu 38,4 gr/hari

 

X.                PROGNOSIS

Ad fungsional             : Dubia ad malam
Ad vitam                     : Dubia ad malam
Ad sanationam            : in fause

chitika